Info Sekolah
Kamis, 28 Nov 2024
  • Mari bersama sama menerapkan 5M guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Sehat di mulai dari saya.
21 September 2024

Jejak Prestasi ‘Tiga Sekawan’ Calon Dokter Paling Kompak Alumni SMA Negeri 2 Madiun

Sabtu, 21 September 2024 Kategori : Uncategorized

‘Tiga Sekawan’ adalah julukan yang disematkan untuk Anastasia Mustika Sakraline (dipanggil Aline), Steven Putra Sidharta (dipanggil Steven) dan Mahardian Rafie Pratama (dipanggil Mahardian). Ketiganya merupakan alumni SMAN 2 Madiun yang sudah terkenal kompak sejak duduk di kelas X-3.  Aline, Steven dan Mahardian terkenal sebagai murid teladan dan multitalenta. Ketiganya sering tampil bersama band mereka ketika ada acara sekolah. Ya, ketiganya mempunyai bakat musik yang luar biasa. Steven terkenal sebagai keyboardist sekaligus vocalist bersuara merdu, Aline juga sebagai keyboardist yang selalu ceria dan Mahardian sebagai drummer yang terkenal energic. Bukan hanya berbakat di bidang musik, tapi ketiganya juga terkenal cerdas pada bidang sains. Ketiganya pun sama-sama mempunyai impian melanjutkan pendidikan di rumpun kedokteran setelah lulus SMA. Impian ini pun mereka perjuangkan jauh-jauh hari agar bisa terwujud. Dimulai dari mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh Puspresnas hingga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama. Tentu saja mereka mencoba mulai dari tingkat kota sampai tingkat internasional.

Steven sudah memulai debut lombanya sejak kelas X SMA. Awal mula ia tertarik untuk mendaftar seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang kimia tingkat sekolah. Steven yang saat itu masih kelas X sebenarnya tidak terlalu berekspektasi tinggi akan lolos karena merasa kemampuannya masih kurang jika dibandingkan dengan kakak-kakak kelasnya yang sudah kelas XI. Beruntungnya Steven justru dinyatakan lolos seleksi OSN bidang kimia tingkat sekolah. Bahkan Steven terpilih mewakili sekolah untuk maju ke OSN kimia tingkat kota bersama empat siswa lainnya. Kerja kerasnya membuahkan hasil saat dinyatakan menjadi juara 3 OSN bidang kimia tingkat kota. Ia juga mengikuti Medical Science and Application Competition (Medspin) yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tingkat internasional tahun 2022 dan 2023. Pada kompetisi ini Steven dipercaya untuk memegang bidang kimia karena pada Medspin ada empat bidang yang diujikan yaitu kimia, biologi, fisika dan kedokteran. Steven bersama timnya berhasil menjadi finalis sekaligus best medical. Kemudian, Steven juga mencoba untuk mengikuti olimpiade kedokteran gigi ‘Dentine’ di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Pada kesempatan kali ini ia berhasil menjadi semifinalis tahun 2023. Meski belum berhasil menjadi grandfinalis, Steven tidak pantang menyerah. Ia mencoba mengikuti lagi olimpiade kedokteran gigi ‘Dentine’ Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga satu tim bersama Aline dan Mahardian di tahun berikutnya yaitu 2024.  Lebih lanjut, ia ingin menjadi seorang dokter setelah mengikuti Medspin. Steven ingin menginjakkan kaki di Universitas Airlangga kampus A sebagai mahasiswa di masa depan.

Teman satu tim Steven, yaitu Aline, mempunyai impian menjadi dokter gigi sejak kelas X SMA. Aline awalnya mencoba peruntungan mengikuti lomba poster hari kesehatan nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada. Aline berhasil meraih juara 2 tingkat nasional pada lomba ini. Tekadnya memperbanyak prestasi pun semakin kuat. Pada awal 2023 ia mencoba mengikuti lomba essay ‘Dentine’ yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga bersama Agnes Tita dan Mahardian. Mereka berhasil meraih juara 2 tingkat nasional. Tak berhenti di situ saja, Aline akhirnya tertarik untuk belajar biologi. Ia juga mengikuti OSN biologi karena bidang tersebut sangat berhubungan erat dengan cita-citanya masuk kedokteran gigi. Di tahun 2023, Aline mengikuti Medical Science and Application Competition (Medspin) yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tingkat internasional. Ia berhasil menjadi finalis bersama teman satu timnya yaitu Mahardian dan Steven. Di olimpiade kedokteran tersebut ia juga mendapat perhargaan sebagai best medical. Langkahnya di Medspin belum sampai pada babak grandfinal, tapi Aline punyak tekad yang kuat untuk bisa lolos ke grandfinal ‘Dentine’ tahun 2024. Ia terus memperdalam ilmu biologi dengan rajin membaca buku-buku referensi, latihan soal-soal dan menonton video pembelajaran di Youtube.

Harapan yang sama juga dimiliki oleh Mahardian Rafie Pratama. Remaja pecinta fisika tersebut juga semangat yang sama untuk bisa menjadi juara olimpiade kedokteran di Universitas Airlangga kampus A. Perjuangan Mahardian untuk meraih prestasi tersebut tentu tidaklah instan. Sama seperti Steven dan Aline, Mahardian juga mencoba banyak perlombaan baik yang diselenggarakan oleh Puspresnas maupun Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ia mengikuti lomba essay ‘Dentine’ Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga bersama Aline dan Agnes Tita. Ia sangat senang ketika timnya dinobatkan menjadi juara 2 tingkat nasional. Saat itu Mahardian juga mengikuti olimpiade Dentine’ Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, tapi hanya sampai di semifinal. Mahardian tidak putus asa. Ia pun semakin mendalami ilmu fisika dan ikut kompetisi lain. Ia menjadi Juara 3 lomba Capture Physics UI 2023 dan juara 3 olimpiade teknik fisika EPW ITS 2023. Pada OSN tingkat kota tahun 2023, Mahardian berhasil menjadi juara 1. Keberhasilannya dalam OSN ini mendorong Mahardian untuk lebih memperbanyak prestasinya dengan mengikuti Olimpiade Kedokteran Gigi ‘Dentine’ tahun 2023. Pada kompetisi ini ia menjadi semifinalis. Ia lantas menjadi finalis Medical Science and Application Competition (Medspin) yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tingkat internasional. Di olimpiade kedokteran tersebut ia juga mendapat perhargaan sebagai best medical. Namun, di tahun berikutnya ia ingin menjadi juara di olimpiade kedokteran Universitas Airlangga kampus A.

Pada awal tahun 2024 Steven, Aline dan Mahardian mencoba lagi mengikuti olimpiade kedokteran gigi ‘Dentine’ yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Mereka mempunyai harapan besar bisa memenangkan kompetisi ini karena sudah kelas XII. Ketiga sahabat ini memanfaatkan waktu dengan banyak belajar di mana pun dan kapan pun. Usaha tidak mengkhianati hasil, mereka lolos babak penyisihan dan melanjutkan ke babak semifinal di Universitas Airlangga secara luring. Steven, Aline dan Mahardian sudah mempersiapkan semuanya dengan matang sebelum bertanding. Mereka bukan hanya belajar teori, tapi juga belajar praktikum. Ketiganya banyak berkonsultasi dengan guru pembimbing dan alumni-alumni SMAN 2 Madiun yang sekarang menjadi mahasiswa kedokteran umum maupun kedokteran gigi. Mereka pun melewati semifinal dengan lancar dan hasil memuaskan. Mereka dinyatakan lolos ke babak final. Di babak final ini mereka sampai begadang untuk belajar sampai jam 02.00 dini hari. Meski kurang tidur, mereka tetap bersemangat mengikuti kompetisi hingga selesai. Perjuangan mereka membuahkan hasil yang manis. Ketiganya lolos ke babak grandfinal dan dinyatakan sebagai juara harapan 2 olimpiade kedokteran gigi ‘Dentine’ tingkat nasional tahun 2024. Keberhasilan ini disambut baik oleh banyak pihak. Mereka diundang sebagai bintang tamu pada podcast RRI Madiun. Pada kesempatan tersebut Steven, Aline dan Mahardian mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka juga berterima kasih banyak kepada orang tua yang telah memberikan doa restu dan dukungan moral. Tak lupa mereka juga mengucapkan terima kasih untuk Bapak Kepala SMAN 2 Madiun, Bapak/Ibu guru dan karyawan SMAN 2 Madiun dan juga teman-teman mereka yang telah banyak memberikan motivasi.

Pertengahan tahun 2024 Steven, Aline dan Mahardian telah lulus dari SMAN 2 Madiun. Ketiganya berhasil masuk ke jurusan yang mereka inginkan. Steven dan Aline saat menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga. Sedangkan Mahardian menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia. Segala macam perjuangan sampai titik darah penghabisan mengantarkan mereka pada gerbang masa depan yang cerah. Ada beberapa tips yang dibagikan oleh ketiganya dalam perjuangan meraih prestasi dan cita-cita, yaitu:

  1. Harus pandai menentukan skala prirotas mana yang lebih penting. Apabila ikut banyak kegiatan harus bisa menyempatkan waktu untuk belajar dan menjalankan hobi. Jika ada berbagai event di sekolah dan mereka memiliki tanggung jawab jobdesc yang cukup penting, mereka akan menyelesaikan terlebih dahulu tanggung jawab itu, baik secara langsung atau mendelegasikan tugas. Jika perlombaan sudah dekat, mereka akan lebih berfokus pada perlombaan untuk mengejar prestasi dengan tidak meninggalkan tanggung jawab di organisasi.
  2. Jika ingin mengikuti lomba bulatkan tekad dan niat seratus persen. Tujuan ikut lomba untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan kualitas diri agar menjadi generasi yang berintelektual. Selain itu dengan lomba juga bisa untuk mengenali jati diri melalui bakat dan minat. Jadi, harus totalitas.
  3. Tips belajar olimpiade kedokteran yang pertama kita harus paham dulu konsep apa saja yang dipelajari di setiap materi dan kita bisa membuat analogi untuk belajarnya, contohnya: apabila ada suatu mesin, anatomi itu yang mempelajari struktur dari mesin tersebut dengan kasat mata, fisiologi atau faal itu ilmu yang mempelajari tentang bagaimana setiap struktur di mesin tersebut bekerja dan aktif, histologi merupakan ilmu yang mempelajari bagian struktur mesin secara mikroskopis, biokimia merupakan ilmu yang mempelajar tentang kualitas dan komposisi dari bahan bakar dari mesin tersebut. Dan masih banyak analogi lain yang memudahkan kita untuk mengerti konsep dasar. Setelah menemukan dan mahir dalam konsepp dasar tersebut, kita harus rajin untuk eksplor belajar mulai dari textbook, jurnal, dan referensi lain. Selain itu perlu memahami silabus dan cakupan tema lombanya. Dunia kesehatan sangat luas, jadi tidak mungkin bagi kita untuk menguasai semua materi. Dengan mengetahui betul apa saja materi yang akan dilombakan, kita bisa lebih fokus untuk membuat study list dan cakupan materi.
  4. Manfaatkan waktu yang ada selama persiapan untuk mencicil materi yang harus dikuasai untuk lomba sambil terus me-review. Bisa juga didiskusikan dengan teman satu tim untuk merefleksikan sejauh mana kita telah belajar dan apa saja yang perlu ditingkatkan. Selain itu, manajemen stress juga penting karena pasti belajar banyak materi akan menguras banyak tenaga juga. Jadi, seimbangkan belajar dengan refreshing otak agar bisa tetap optimal

Harapan ke depan Aline, Steven dan Mahardian adalah dapat terus mengembangkan diri dan mengikuti berbagai perlombaan, atau badan di perkuliahan untuk terus mengasah kemampuan. Mereka juga berharap lancar dalam menempuh pendidikan hingga mendapat gelar dokter umum/dokter gigi. Mereka juga bertekad untuk terus berjuang untuk menjadi dokter di masa depan yang amanah dan pastinya bermanfaat bagi orang lain. Harapan ke depan untuk SMAN 2 Madiun semoga bisa terus berkembang terutama di bidang akademik untuk mencetak prestasi yang lebih hebat lagi dari yang sudah pernah diraih. Semoga lebih banyak siswa yang antusias dan semangat untuk mendalami bakat dan minatnya melalui berbagai kesempatan yang ada di SMAN 2 Madiun.

***

Author : Nurul Ika Noviyanti, M.Pd & Astrid Nurmayasari, S.Pd (Guru SMAN 2 Madiun)

Editor : Nurul Ika Noviyanti, M.Pd

Tulisan Lainnya

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar