Dhani Fathurrachman seorang pemuda kelahiran Kota Madiun yang dulu dikenal sebagai ketua MPK SMAN 2 Madiun. Dhani menjadi siswa SMAN 2 Madiun tahun 2018, dan lulus pada tahun 2021. Semasa sekolah Dhani merupakan siswa yang aktif dalam organisasi. Awalnya ia hanya coba-coba saja mendaftar MPK saat kelas X. Ia tidak yakin sepenuhnya akan lulus seleksi MPK. Menurut Dhani saat itu banyak pendaftar lain yang juga berkompeten untuk diterima menjadi pengurus MPK. Bahkan Dhani merasa teman-temannya lebih bagus daripada dirinya. Ternyata Dhani malah lulus seleksi. Meski awalnya hanya coba-coba mendaftar saja, tapi Dhani tetap mencoba totalitas menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di MPK setelah diterima. Naik kelas XI Dhani terpilih menjadi ketua MPK. Awalnya Dhani juga tidak punya ekspektasi yang tinggi akan menjadi ketua MPK. Ia sendiri pun awalnya ragu karena takut akan lebih sering dispen dan tidak bisa menjadi contoh yang baik untuk teman-teman maupun adik-adik kelasnya. Akhirnya Dhani melakukan introspeksi dan refleksi diri bagaimana menjadi pribadi yang lebih baik. Ia berusaha menjalankan tugasnya dengan baik. Ia juga berusaha tetap belajar agar tidak ketinggalan pelajaran. Menurutnya apa pun yang terjadi tetap harus dijalani dengan baik tanpa mencari muka dan validasi dari orang lain. Jangan lupa rajin ibadah. Sebagai seorang muslim sewaktu SMA Dhani rajin sholat wajib, sholat dhuha dan puasa sunnah senin-kamis.
Perkara akademik Dhani juga tidak mau ketinggalan. Ia berusaha tetap belajar di tengah banyaknya tanggung jawab di organisasi. Dhani punya trik khusus agar ia tetap unggul di akademik. Ia mengatakan selalu melakukan review materi-materi pelajaran di malam hari. Semua materi selalu ia review agar tetap bisa mengikuti meski sering dispen dari kelas karena kegiatan MPK. Bukan hanya review materi, Dhani juga sering mengerjakan latihan soal-soal dari yang paling mudah sampai yang sulit untuk mengasah kemampuan akademik dan meningkatkan daya ingatnya. Baginya perlu sesuatu yang menantang agar ia semangat belajar, salah satunya dengan mengerjakan latihan soal. Dhani juga rajin mencatat apa yang ia pelajari. Menurutnya belajar sambil membaca dan mencatat bisa membangun ingatan jangka panjang. Cara tersebut menurut Dhani sangat ampuh untuk mengasah kemampuan otaknya dalam berpikir kritis. “Belajar itu jangan hanya dibaca, tapi harus dipahami dan dicatat agar tidak gampang lupa”, tuturnya ketika memberikan tips belajar. Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa anak organisasi harus bisa mengimbangi akademik karena tujuan utama sekolah adalah mencari ilmu. Ia mengatakan bahwa semua pelajaran itu penting. Semua ilmu yang dipelajari pasti akan mendatangkan manfaat di masa depan. Prinsip hidupnya semasa SMA adalah “belajar itu kewajiban, sedangkan organisasi sifatnya sunnah.”
Selain belajar tekun agar tidak tertinggal pelajaran di tengah tugas-tugas organisasi, Dhani menyempatkan diri juga untuk berolahraga. Ia sangat menyukai olahraga lari. Alasan utama ia menyukai olahraga lari karena ia mempunyai cita-cita masuk sekolah kedinasan. Ia merasa harus mempersiapkan latihan fisik dari jauh-jauh hari. Ia bertekad agar diterima di sekolah kedinasan karena dibebaskan biaya pendidikan dan bisa langsung kerja setelah lulus. Setelah lulus SMA tahun 2021, Dhani mencoba mendaftar ke salah satu sekolah kedinasan. Ia lolos tes tahap awal dan berada pada peringkat 20 se-Jawa Timur. Namun, ia belum beruntung di tes berikutnya. Dhani sempat terpuruk karena kegagalannya. Bahkan pernah sampai sakit. Namun, ia berhasil bangkit lagi dan mencoba peruntungan lain. Atas restu dari orang tuanya, ia mencoba mendaftarkan diri ke sekolah militer. Dhani yang sudah pernah mengalami kegagalan kali ini lebih ikhlas dengan apa pun hasil yang diberikan oleh Tuhan. Ia sudah ikhlas apa pun keputusan Tuhan. Selebihnya ia hanya bisa berdoa. Usaha dan doanya pun didengar oleh Tuhan. Dhani dinyatakan lolos tes sampai pada penentuan akhir di tahun 2022. Ia benar-benar tidak menyangka karena tes dan prosedurnya sangat panjang. Bahkan bagi sebagian besar orang semua tesnya tidaklah mudah untuk dijalani, termasuk Dhani sendiri. Terlebih ada stigma di masyarakat bahwa yang dapat diterima di sekolah militer hanya anak dari orang tua yang punya jabatan tinggi atau dari kalangan ekonomi atas. Nyatanya, Dhani dapat mematahkan stigma tersebut. Ia lulus sebagai taruna angkatan laut murni dengan hasil tes dan usahanya sendiri. Bukan karena ia anak pejabat atau kalangan keluarga ekonomi atas. Dhani menekankan bahwa untuk bisa masuk sekolah militer itu perlu tekad yang kuat, usaha keras, doa tiada henti dan keyakinan yang kuat. Jangan berpikir negatif dulu, yang penting persiapkan diri sematang mungkin.
Tahun 2023 ada beasiswa belajar ke Jepang bagi taruna. Awalnya Dhani masih bimbang untuk mengikuti beasiswa ini karena jika ia diterima, ia harus jauh dari keluarga di Madiun. Ia memikirkan bagaimana jadinya jika sulit untuk menemui keluarganya di Madiun mengingat jarak Indonesia-Jepang yang sangat jauh. Terlebih beasiswa tersebut berlaku sampai lulus S-1. Butuh waktu sekitar 4-5 tahun untuk menyelesaikan studi di sana. Tentu saja itu bukan waktu yang singkat. Dhani pasti akan merindukan keluarganya dalam rentang waktu selama itu. Namun, berkat motivasi keluarga dan rekan sejawatnya, Dhani mendaftarkan diri ikut beasiswa belajar ke Jepang. Setelah melalui berbagai macam tes, ia dinyatakan lolos sebagai taruna penerima beasiswa pendidikan luar negeri Kementerian Pertahanan. Tibalah di mana Dhani harus berangkat ke negeri sakura untuk menuntut ilmu. Di sana ia merasakan manfaat belajar Bahasa Jepang ketika SMA. Ternyata sangat berguna ketika ia berkomunkasi dengan orang Jepang. Bukan hanya ilmu Bahasa Jepang. Ilmu lain seperti fisika dan biologi pun ternyata berguna ketika ia belajar tentang ilmu mekanik kapal dan ilmu kelautan. Dhani semakin yakin bahwa semua ilmu yang ia pelajari pasti berguna untuk kehidupan. Etos belajar dan kerja orang-orang Jepang pun membuat Dhani belajar banyak hal tentang kedisiplinan. Terutama disiplin dalam hal waktu. Ia akhirnya mencontoh prinsip hidup orang-orang Jepang yang belajar tekun dari hari senin sampai jumat. Ia memanfaatkan waktu selama lima hari itu secara maksimal untuk belajar. Sisanya 2 hari weekend baru ia manfaatkan untuk refresing jalan-jalan keluar. Pokoknya harus workhard & playhard di waktu yang tepat.
Dhani berpesan kepada adik-adik kelasnya di SMAN 2 Madiun agar menjadi generasi yang bermental baja, tetaplah belajar keras, tekuni semua mata pelajaran karena itu penting untuk kehidupan di masa depan. Kembangkan juga ilmu pengetahuan untuk menuju Indonesia emas. Jangan mudah menyerah menghadapi hal yang susah. Kita harus menjadi generasi yang mau menerima kritik dan saran demi perbaikan. Satu pesan yang tak kalah penting dari seorang Dhani yaitu “Tetaplah menghargai gurumu karena beliau-beliau yang mentransfer ilmu. Tidak ada alasan untuk tidak menghargai guru. Jangan pernah menganggap rendah orang lain, terlebih gurumu. Dan jangan pernah melupakan orang-orang yang telah membantumu karena kita tidak tahu apa yang terjadi di masa depan.” Pesan-pesan Dhani tersebut terinspirasi dari wejangan presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto ketika ia bertemu dengan beliau secara langsung di sebuah acara militer. Lebih lanjut, ia juga berpesan agar menjalani segala sesuatu dengan ikhlas karena Tuhan tahu mana yang terbaik untuk kita. Segala sesuatu harus dikerjakan dengan ikhlas dan totalitas. Biarlah orang-orang yang menilai seberapa besar peranmu dalam berbuat kebaikan tanpa mencari validasi. Karena sejatinya itu adalah hukum alam. Terakhir Dhani berpesan kepada adik-adik kelas SMAN 2 Madiun yang ingin daftar tentara harus mempersiapkan semuanya secara matang baik fisik, jasmani dan kemampuan berpikir dalam mengerjakan soal tes. Jika ada kesempatan mengabdi pada negara, ya ambil saja kesempatan itu. Kalau bisa belajarlah sampai ke luar negeri. Karena dengan belajar ke luar negeri akan membuka mata hati dan wawasan kita terhadap dunia luar. Dunia yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh kita.
Dhani berterima kasih sebanyak-banyak pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah banyak memberikan pertolongan dalam kehidupannya. Ia berterima kasih juga atas dukungan dan motivasi tiada henti dari keluarganya. Terakhir Dhani mengucapkan terima kasih untuk segenap keluarga besar SMAN 2 Madiun mulai dari bapak kepala sekolah, bapak/ibu guru dan karyawan serta alumni dan teman-teman yang telah banyak mendukungnya selama ini. Harapan ke depan semoga SMAN 2 Madiun semakin banyak menorehkan prestasi dan semakin banyak melahirkan generasi emas.
***
Author & Editor : Nurul Ika Noviyanti, M.Pd.
Tinggalkan Komentar