Membangun Generasi Tangguh melalui Program Kokurikuler

Dalam mengembangkan potensi murid, muatan dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada program intrakurikuler yang berisi materi dari tiap mata pelajaran, tetapi juga didampingi dengan program kokurikuler. Program kokurikuler adalah kegiatan sekolah yang memperkuat materi pelajaran, mengembangkan karakter, dan keterampilan siswa, seperti studi lapangan, pameran karya, kegiatan sosial, atau program literasi, yang pelaksanaannya fleksibel dan dapat melibatkan orang tua, masyarakat, serta dunia kerja untuk memperkaya pengalaman belajar murid. 

Merujuk pada Permendikdasmen Nomor: 13 tahun 2025 tentang Kurikulum, yang merupakan perubahan atas Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum disebutkan bahwa penguatan kegiatan pembelajaran di sekolah dilakukan dengan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang meliputi 3 kategori kegiatan yaitu, intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Permendikdasmen ini juga mengatur tentang penguatan pembelajaran melalui kegiatan kokurikuler yang berkaitan dengan pembelajaran yang bermakna dan konstektual bagi murid. Dalam konteks ini, kegiatan kokurikuler dapat dilaksanakan dalam 3 cara, yaitu 1) pembelajaran lintas disiplin ilmu, 2) Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH), dan 3) cara lainnya.

Tujuan Program Kokurikuler

• Memperkuat dan memperdalam materi pelajaran: Kegiatan ini memberikan kesempatan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dipelajari di kelas dalam konteks nyata. 
• Mengembangkan karakter dan keterampilan sosial: Melalui aktivitas seperti bakti sosial, kerja sama tim, atau kepemimpinan, siswa dapat membangun sifat-sifat positif seperti tanggung jawab, kebersamaan, dan keterampilan interpersonal. 
• Membentuk individu yang holistik: Program ini berfokus pada pengembangan siswa secara menyeluruh, tidak hanya secara akademis tetapi juga secara emosional dan sosial.

Minggu ke-empat bulan September ini, SMAN 2 Madiun melaksanakan program kokurikuler di semua jenjang, mulai kelas X, kelas XI, dan kelas XII. Untuk kelas X dan XI, Kegiatan dilaksanakan melalui cara Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH), yaitu sarapan sehat dan berolah raga. Sedangkan untuk kelas XII menggunakan cara pembelajaran lintas disiplin ilmu, yaitu kebersihan lingkungan sekolah.

Pada kegiatan sarapan sehat di kelas X, murid diajak untuk memperhatikan kandungan gizi pada bekal makanan yang dibawa, mengidentifikasi jajanan di kantin sekolah, berdiskusi tentang keterkaitan makanan dengan kesehatan, merancang menu makanan sehat, mempresentasikan hasil diskusi, serta menyajikan sarapan sehat.

Sementara itu, pada kegiatan senam sehat di kelas XI, murid diajak berdiskusi tentang jenis-jenis Gerakan senam, fungsi bentuk-bentuk Gerakan senam, keterkaitan olahraga dengan kesehatan, serta membuat poster ajakan berolahraga.

Pada kegiatan kebersihan di kelas XII, murid diajak kerja bakti bersama di lingkungan sekolah, mengidentifikasi jenis-jenis sampah di sekolah, mencari solusi penanganan sampah di sekolah, mulai dari pengurangan, pengolahan, hingga pemanfaatan.

Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, murid diajak berpikir kritis dalam memilih makanan, mengatasi sampah, pentingnya berolahraga. Selain itu, muird juga dilatih berkolaborasi dalam mengerjakan tugas-tugas projek, berkomunikasi dalam menyampaikan ide-idenya melalui presentasi, kreatif menyajikan menu makanan sehat, mensyukuri kesehatan dengan menjaga makanan dan berolahraga, dan mandiri dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dijumpai dalam keseharian.