Info Sekolah
Rabu, 24 Sep 2025
  • SMAN 2 MADIUN -- SEKOLAH PRESTASI -- Widya Tinata Ambuka Budi
  • SMAN 2 MADIUN -- SEKOLAH PRESTASI -- Widya Tinata Ambuka Budi
8 Agustus 2025

Mencegah Perundungan di Sekolah, Dinas Sosial Kota Madiun Gelar Puspaga Goes To School di SMAN 2 Madiun

Jum, 8 Agustus 2025 Dibaca 34x Uncategorized

SMAN 2 MADIUN-SEKOLAH PRESTASI

Dinas Sosial (Dinsos) Kota Madiun terus berupaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman
dan nyaman bagi para siswa. Salah satu upaya nyata yang dilakukan adalah melalui program
Puspaga Goes To School (Pusat Pembelajaran Keluarga Goes To School). Kali ini, kegiatan tersebut menyambangi SMAN 2 Madiun, dengan fokus utama pada pencegahan dan penanganan kasus perundungan atau bullying.

Acara yang berlangsung di aula SMAN 2 Madiun ini menghadirkan narasumber ahli, yaitu Robik Anwar Dani, M.Psi. Kehadiran beliau disambut dengan antusiasme tinggi oleh para siswa kelas sebelas yang memenuhi ruangan. Mereka tampak bersemangat mengikuti setiap sesi yang disampaikan, terutama saat materi memasuki ranah perundungan. Robik Anwar Dani, M.Psi., dalam pemaparannya, menjelaskan berbagai aspek terkait perundungan. Mulai dari definisi, jenis-jenisnya, hingga dampak buruk yang bisa ditimbulkan baik bagi korban maupun pelaku. Ia juga menekankan pentingnya peran aktif siswa dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari perundungan.

Hal yang menarik, sesi tanya jawab menjadi momen paling hidup dalam acara ini. Para siswa menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dengan melontarkan berbagai pertanyaan kritis. Banyak di antara mereka yang bertanya tentang bagaimana cara melindungi diri jika menjadi korban perundungan. Tidak hanya itu, ada juga siswa yang penasaran tentang langkah-langkah yang harus diambil jika mereka menjadi saksi dari tindakan perundungan.

Robik Anwar Dani menjawab setiap pertanyaan dengan lugas dan informatif. Beliau memberikan tips praktis tentang cara menghadapi perundungan secara verbal maupun fisik, serta pentingnya melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwenang di sekolah seperti guru, wali kelas, atau guru Bimbingan Konseling (BK). Beliau juga menjelaskan bahwa menjadi saksi tidak boleh diam saja, melainkan harus berani berbicara dan melaporkan agar korban tidak merasa sendirian dan tindakan tersebut tidak terulang.

Kegiatan Puspaga Goes To School ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan keberanian dan kepedulian di kalangan siswa. Dengan bekal pemahaman yang lebih baik tentang perundungan, siswa SMAN 2 Madiun diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam menciptakan sekolah yang aman, damai, dan penuh toleransi. Dinsos Kota Madiun berkomitmen untuk terus melanjutkan program ini ke sekolah-sekolah lain, demi mewujudkan Kota Madiun yang ramah anak dan bebas dari kekerasan.

***

Author : Juanita Suryaningrum, S.Pd.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar