Info Sekolah
Kamis, 10 Jul 2025
  • SMAN 2 MADIUN -- SEKOLAH PRESTASI -- Widya Tinata Ambuka Budi
  • SMAN 2 MADIUN -- SEKOLAH PRESTASI -- Widya Tinata Ambuka Budi
25 Mei 2025

Percaya Diri dan Pantang Menyerah: Prinsip Hidup Ali Ridho (Alumni SMAN 2 Madiun) dalam Meraih Kesuksesan

Ming, 25 Mei 2025 Dibaca 73x Kesiswaan

Ali Ridho, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang biasa dipanggil Ali. Pemuda asal Madiun ini merupakan salah satu alumni berprestasi SMAN 2 Madiun. Semasa di SMAN 2 Madiun, Ali sangat aktif di OSIS. Mantan pengurus OSIS SMAN 2 Madiun ini dikenal sebagai siswa berprestasi di akademik maupun non akademik semasa SMA. Ali selalu mendapatkan ranking 1 di kelas selama tiga tahun bersekolah di SMAN 2 Madiun. Ia memang aktif di OSIS, tapi bukan berarti tertinggal di akademik. Ali selalu menyempatkan diri untuk belajar dan menyalurkan hobi membaca buku. Ali membaca berbagai macam buku seperti buku ilmu pengetahuan, buku self improvement maupun novel. Ali sangat suka membaca buku karena dengan membaca ia akan mendapat banyak wawasan baru dan dapat melihat kehidupan dunia ini dari berbagai sudut pandang. Lebih lanjut, motivasinya belajar adalah untuk menjadi orang sukses agar dapat memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Ali juga aktif mengikuti lomba non akademik semasa SMA. Ia pernah menjadi juara monolog FLS2N tingkat Kota Madiun dan provinsi Jawa Timur. Selain gemar membaca, Ali juga menyukai seni teater.

Ali berharap akan lolos SNBP dengan prestasinya di bidang teater, tetapi ternyata ia belum rezeki. Ali pun tak patah semangat. Ia mengikuti UTBK pada tahun 2021. Ternyata belum rezeki juga. Ali sempat down karena merasa gagal. Apalagi sepanjang masa sekolah sejak SMP sampai SMA ia selalu menjadi ranking 1 di kelasnya. Namun, berkat dukungan dan motivasi dari keluarga, Ali perlahan bangkit dari keterpurukan. Orang tua Ali mengatakan bahwa kegagalan itu bukan karena tidak pintar, tapi bukan rejeki. Bisa jadi keberhasilan ada di jalan lain. Selama ada Tuhan, kita tidak perlu takut pada kegagalan. Ia pun mencoba mengikuti tes lagi. Tuhan pun menjawab doa-doa Ali. Ia dinyatakan diterima menjadi mahasiswa ITB melalui jalur mandiri prestasi. Di hari itu juga ia mendapat pengumuman lolos seleksi masuk STIS. Ali sangat bersyukur akan rezeki yang datang di saat ia membutuhkan. Akhirnya Ali memutuskan untuk memilih ITB karena ia merasa bisa mengembangkan minatnya jika menimba ilmu di ITB.

Saat berkuliah di ITB, awalnya Ali sempat minder karena banyak sekali mahasiswa ITB yang cerdas. Namun, ia bisa mengubah mindset. Ali melakukan apa yang bisa ia lakukan selama kuliah di ITB. Ia menghilangkan perasaan minder dari dalam dirinya dengan terus mengembangkan apa yang ia bisa. Ali aktif mengikuti kegiatan sosial semenjak ia berkunjung ke panti asuhan. Ia termotivasi untuk mendirikan suatu sekolah informal untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Ia pun akhirnya mendirikan komunitas BESTARI sebagai sekolah informal. Anggota BESTARI kerap kali membantu belajar anak-anak kurang mampu. BESTARI juga bekerjasama dengan himpunan dengan tujuan membentuk generasi terpelajar meski dari keluarga kurang mampu. Selain itu, Ali juga ingin menumbuhkan rasa empati generasi muda terhadap sesama. Ia juga berharap generasi muda akan semakin peka terhadap permasalahan sekitar. Sehingga bisa membuat alternatif pemecahan masalah dari berbagai sudut pandang. Selain di BESTARI, Ali juga aktif di organisasi lain seperti SPEKTRUM IMT “SGNUM” ITB sebagai ketua materi metode, KADERISASI WILAYAH STEI-R ITB sebagai ketua dan KM ITB sebagai staff divisi sosial masyarakat.

Ali tidak hanya aktif di kegiatan sosial dan organisasi kemahasiswaan, ia juga aktif di kegiatan akademik. Beberapa kali ia menjadi delegasi ITB untuk mengikuti kompetisi di dalam maupun di luar negeri. Melalui kompetisi, Ali bisa belajar banyak hal. Apalagi ketika di luar negeri, banyak sekali hal yang baru Ali ketahui ketika menginjakkan kaki di negara tersebut. Ali ingin mengembangkan potensi lewat lomba. Ia pernah mengikuti lomba Internet of Things (IoT) yang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan orang lain agar tidak terlalu bergantung dengan alam. Ali juga pernah membuat alat pengukur BMI canggih yang bekerjasama dengan kemenkes. Berikut kegiatan akademik dan lomba yang pernah diikuti oleh Ali.

  1. Pemenang Huawei ICT Competition Inovation Track National and APAC.
  2. Finalis 10 besar Infineon Singapore IoT Design Competition.
  3. Juara 1 IoT Contest of GEMASTIK ITB.
  4. Assistant Lecturer of Character Development          
  5. Anggota pengembang dan peneliti platform berbasis IoT, aplikasi BDG chat dan Smart Antropometri Kit.

Menjadi mahasiswa berprestasi di akademik, tentu saja memacu semangat Ali untuk mengasah berbagai skills yang dibutuhkan di zaman digitalisasi saat ini. Berikut beberapa keterampilan yang dikuasai oleh Ali.

  1. Programming Language: Python, Haskell, C, C++.
  2. Tools: VSCode, EasyEDA, Figma, Project Libre, Oracle.
  3. Frameworks: Arduino IDE, Firebase, Pandas, AWS, HFSS, CST Studio Suite, Apps Script.
  4. Analytical thinking and innovation, Leadership and social influence, Active learning and learning strategies, Public Speaking, Problem Solving.
  5. Menguasai bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Harapan Ali untuk beberpa tahun ke depan adalah bisa mengunjungi kota dan negara lebih banyak lagi. Ia ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin untuk terus mengambangkan diri menjadi lebih baik. Ali berterima kasih banyak kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kelimpahan nikmat dan kesempatan dalam meraih kesuksesan. Ali juga berterima kasih banyak pada keluarga yang senantiasa mendukung dan memberikan motivasi terbesar untuknya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala SMAN 2 Madiun, Bapak/Ibu guru dan karyawan SMAN 2 Madiun yang telah memberikan dukungan untuk meraih cita-citanya. Ali berpesan kepada adik-adik kelas SMAN 2 Madiun agar tidak mudah insecure dan harus bisa menghargai diri sendiri. Mindset kita harus dirubah jika ada masalah. Jangan gampang menyerah menghadapi masalah. Kita harus senantiasa percaya diri karena kesuksesan bukan milik orang yang insecure. Kita harus peka dengan lingkungan sekitar dan haru belajar sudut pandang dari orang lain jika ada masalah. Hidup itu adalah cerita dari diri kita sendiri. Jadi, kita harus bisa memaknai hidup ini sebaik mungkin. Jadilah orang yang bermanfaat untuk sesama. Harapan untuk SMAN 2 Madiun semoga semakin banyak menorehkan prestasi dan senantiasa melahirkan generasi unggul.

***

Author & Editor : Nurul Ika Noviyanti, M.Pd. (Guru SMAN 2 Madiun)

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar